Dalam acara deklarasi relawan Amanat Indonesia, Anies Baswedan, calon presiden dari koalisi perubahan, menekankan pentingnya negara untuk tidak terlalu campur tangan dalam Pemilihan Presiden mendatang. Menurutnya, rakyat Indonesia memiliki hak dan kewenangan untuk memilih pemimpin mereka.
Anies Baswedan menjelaskan dalam pidatonya bahwa dalam demokrasi modern, kekuasaan tidak berpindah atau hilang, tetapi tetap berada di tangan rakyat Indonesia. Ia menyebut bahwa ada pihak yang takut kehilangan kekuasaan dan tidak memahami prinsip dasar demokrasi di Indonesia.
Dalam konteks ini, Anies Baswedan menawarkan rekam jejaknya kepada masyarakat sebagai landasan untuk dipertimbangkan. Ia meminta agar rakyat diberikan kebebasan memilih tanpa campur tangan negara.
Anies Baswedan menyatakan bahwa negara yang ikut campur dalam proses pemilihan akan melecehkan rakyat Indonesia yang memiliki hak demokratis untuk menentukan pilihan mereka. Rakyat Indonesia berhak memilih berdasarkan kerelaan hati dan rekam jejak yang dimiliki oleh calon pemimpin.
Anies Baswedan juga menekankan bahwa negara harus menjaga netralitasnya dan mempercayakan rakyat untuk menitipkan kewenangan kepada mereka yang memiliki niat baik dan rekam jejak yang terpercaya. Dalam pandangannya, negara yang netral hadir untuk memberikan kebebasan kepada rakyat dalam memilih pemimpin mereka, tanpa adanya intervensi yang merugikan.
Menurut Anies Baswedan, jika negara ikut campur dalam proses pemilihan, hal itu tidak hanya melecehkan rakyat Indonesia, tetapi juga melanggar prinsip dasar demokrasi. Rakyat Indonesia memiliki hak untuk menentukan pilihan mereka sendiri, berdasarkan kerelaan hati dan penilaian atas rekam jejak para calon pemimpin.
Rekam jejak yang baik menjadi tolok ukur dalam menilai calon presiden yang potensial. Anies Baswedan menyadari bahwa rekam jejak tersebut memiliki pengaruh besar terhadap kepemimpinan calon presiden di masa depan. Oleh karena itu, ia menegaskan pentingnya para pemimpin memiliki rekam jejak yang baik dalam memimpin dan mengabdi kepada rakyat.
Dalam konteks ini, Anies Baswedan mengajukan diri sebagai calon presiden dengan menyertakan rekam jejak dan karya-karyanya sebagai bukti kompetensi dan dedikasinya kepada masyarakat. Ia meyakini bahwa rakyat Indonesia memiliki kecerdasan dan kebijaksanaan untuk memilih pemimpin yang terbaik untuk masa depan bangsa.